12 September 2009

Allah yang Setia

Yoh 14:18
"Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu."

Jika kita melihat keadaan dunia yang sekarang, pastilah menggoyahkan iman kita. Rusaknya perekonomian global yang berlarut-larut, situasi politik yang tidak stabil, dan sebagainya telah membuat banyak orang menjadi bangkrut dan jatuh miskin. Ketika mereka tak memiliki lagi pengharapan di dalam Kristus, mereka akan berlari semakin jauh meninggalkanNya dan datang kepada penyembahan-penyembahan berhala. Mereka mulai berpikir dan berbuat segala hal yang dibenci Allah.

Hal tersebut hampir sama dengan 2000 tahun yang lalu. Ketika Tuhan Yesus disalibkan, iman murid-muridNya pun ikut tersalibkan. Satu per satu mereka mulai kembali ke profesi lama mereka, sebagai penjala ikan. Padahal Tuhan Yesus sudah menjadikan mereka sebagai penjala manusia!

Tetapi itulah manusia, penuh dengan segala kelemahan dan kekurangan. Saat ini adakah kita masih berlaku setia di dalam Dia? Tetap melayani Dia dalam segala situasi yang kita hadapi dan bukan berlari meninggalkan Dia??

Mari kita lihat kembali keadaan kita. Sudah ada di manakah kita? Jalan yang kecil yang akan membawa kita kepada Tuhan atau jalan besar yang akan membawa kita kepada kebinasaan? Ketika kita memilih jalan besar tersebut, kita sudah berlari jauh meninggalkan Tuhan. Jauh dari perbuatan-perbuatan ajaib Tuhan. Sebab, jika kita meninggalkan Tuhan, maka:
  1. Pelayanan kita tidak akan berbuah. Raja Daud berkata, "pelayanan kita janganlah hanya berbunga, tetapi berbuah. Buah-buah untuk kemuliaan Tuhan." Seperti perumpamaan pohon anggur yang tidak berbuah, lalu ditebang. Begitu pun dengan kita. Jika tidak ada buah yang dihasilkan, Tuhan akan menebangnya. Buah berbicara tentang jiwa. Berapa banyak jiwa yang sudah kita bawa? Berapa banyak teman, keluarga, saudara yang sudah kita menangkan?? Tuhan rindu kita menjadi alatNya dan membawa jiwa-jiwa hanya bagi Dia.
  2. Rohani kita tidak akan bertumbuh. Selama apa pun kita sudah melayani Tuhan, tetapi jika kita undur dari padaNya saat ini, maka iman kita tidak akan bisa bertumbuh menjadi lebih dewasa, bahkan mungkin terjadi kemerosotan.
  3. Kita tidak akan mampu menghadapi hari-hari yang sukar. Semakin hari dunia akan semakin sulit dan akan semakin banyak persoalan yang kita hadapi . Jika sudah demikian, kepada siapakah kita akan berharap dan berlindung? Harap pada dunia ini kita akan dikecewakan. Tetapi, kita dapat bersyukur kepada Tuhan, sebab Ia adalah Allah yang setia.
Tuhan memgang teguh janjiNya, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Sebab itu, dengan yakin kita dapat berkata, "Tuhan adalah penolongku. Aku tidak akan takut. " (Ibr 13:5b dan 6a)

Biarlah apa pun yang kita hadapi, kita dapat tetap tinggal setia di dalam Dia sampai kedatanganNya yang kedua kali. :)

(sumber : sdri. noni, pembicara : sdr. Nando)

No comments:

Post a Comment