07 April 2010

Truett Cathy (Berbisnis Bersama Tuhan)

Truett Cathy lahir di Eatonton, Georgia, Amerika Serikat, pada 1921. S. Truett Cathy adalah anggota Gereja Baptis Pertama di Jonesboro, Georgia. Dalam kesehariannya, Truett adalah seorang pengusaha restoran cepat saji yang dinamainya Chick-fil-A. Ia dikenal sebagai penggagas makanan berbahan dasar daging ayam olahan cepat saji yang dibuat sesuai permintaan seperti hamburger.

Uniknya, sebagai perpanjangan dari keyakinannya, semua lokasi perusahaannya (baik milik perusahaan atau waralaba), tidak melayani konsumen setiap hari Minggu supaya para karyawan memiliki waktu untuk keluarga dan menghadiri ibadah Minggu di gereja. Ini merupakan kebijakan yang amat langka dalam industri jasa makanan. Hasilnya Chick-fil-A menghasilkan omzet yang lebih besar daripada jaringan perusahaan nasional lainnya yang bekerja selama 7 hari dalam seminggu. "Saya lebih memilih untuk tidak meninggalkan prinsip-prinsip dan prioritas daripada mengejar kesuksesan finansial. Keputusan kami untuk libur pada hari Minggu adalah cara kami untuk menghormati Tuhan dan mengarahkan perhatian kami untuk hal-hal yang lebih penting daripada bisnis kami," kata Truett.


Saat terjadi krisis di AS, Chick-fil-A pun terkena imbasnya. Mereka mengalami kesulitan dalam membayar pinjaman bank. Untuk mengatasinya, mereka menyewa seorang konsultan keuangan ternama yang kemudian memberikan beberapa saran. Pertama, hari Minggu harus buka karena pendapatan pada hari Minggu bisa mencapai 30% daripada hari biasa. Kedua, harga menu sandwich dinaikkan. Ketiga, pensiunkan pegawai-pegawai yang sudah tidak produktif.


Menanggapi saran tersebut, Truett kemudian mengajak para karyawannya berdoa puasa selama tiga hari di gunung. Ia berkata bahwa perusahaan itu adalah milik Tuhan, maka mereka harus bertanya kepada Tuhan apa yang harus mereka lakukan. Setelah tiga hari berdoa puasa dengan sungguh-sungguh, Truett Cathy mendapat rhema dari Tuhan, yaitu: hari Minggu tetap tutup, tidak ada pensiun karyawan, dan gaji pegawai dinaikkan. Menurut perhitungan sang konsultan, dengan jalan itu perusahaan akan bangkrut dalam waktu enam bulan, tapi nyatanya Chick-fil-A tetap bertahan bahkan berkembang hingga lebih dari 1.240 gerai dengan omzet lebih dari US$ 1,98 miliar. Kini Chick-fil-A telah menjadi perusahaan makanan siap saji terbesar kedua di AS.


Tertarik berbisnis bersama Tuhan?


sumber : Renungan Pagi Maret 2010

No comments:

Post a Comment